Edukasi Mesin Pencacah Sabut Kelapa Muda bagi Peternak Domba Kambing di Desa Sukosari, Bandongan, Magelang
DOI:
https://doi.org/10.30656/jpmwp.v8i1.7478Keywords:
Domba-Kambing, Mesin Pencacah, Peternak, Sabut Kelapa MudaAbstract
Pemenuhan kebutuhan hijauan pakan domba-kambing di Desa Sukosari sangat terbatas disebabkan karena kurangnya lahan untuk merumput, ketersediaan hijauan saat musim kemarau dan masyarakat tidak mempunyai cukup waktu untuk merumput. Berdasarkan wawancara dan observasi peternak domba-kambing di Desa Sukosari belum pernah mendapatkan pengalaman dan edukasi tentang jenis hijauan pakan dan penggunaan mesin pencacah rumput. Tujuan pelaksanaan pengabdian yaitu meningkatÂkan keterampilan peternak domba-kambing dalam penggunaan mesin pencacah sabut kelapa muda, dan meningkatkan nilai ekonomi sabut kelapa muda sebagai hijauan pakan domba-kambing. Metode pengabdian yang dilaksanakan yaitu observasi melalui wawancara dan penyuluhan. Materi kegiatan pengabdian penyuluhan tentang edukasi manajemen pakan domba-kambing, penyuluhan implementasi mesin penÂcacah sabut kelapa muda, dan praktik pelaksanaan penggunaan mesin pencacah sabut kelapa muda oleh peternak domba-kambing. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2021 yang diikuti oleh peternak sebanyak 23 orang. Profil peternak domba-kambing yaitu sebanyak 82,61% peternak domba-kambing berjenis kelamin laki-laki.. Sebanyak 73,91% peternak hanya mengetahui rumput saja yang dapat diberikan sebagai hijauan pakan domba-kambing. Hasil kegiatan pengabdiÂan adalah alat mesin pencacah sabut kelapa muda bagi kelompok peternak domba-kambing, adanya peningkatan pengetahuan tentang jenis hijauan pakan domba-kambing, pengolahan hijauan pakan, dan peningkatan keterampilan dalam pengguÂnaan mesin pencacah para peternak domba-kambing di Desa Sukosari. Tingkat pengetahuan dan keterampilan bertambah sebesar 68,11% tentang manajemen pakan dan penggunaan mesin pencacah sabut kelapa muda untuk pengolahan hijauan pakan.
Downloads
References
Adeyi, O. (2010). Proximate composition of some agricultural wastes in Nigeria and their potential use in activated carbon production. Journal of Applied Sciences and Environmental Management, 14(1), 55-58. https://doi.org/10.4314/jasem.v14i1.56490
Anggraeni, N. D., & Latief, A. E. (2018). Rancang bangun mesin pencacah plastik tipe gunting. Rekayasa Hijau: Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan, 2(2), 185-190. https://doi.org/10.26760/jrh.v2i2.2397
Arfadiani, D., & Larasati, D. (2013). Pemanfaatan limbah tempurung kelapa muda melalui pengembangan desain produk alat makan. Jurnal Tinglat Sarjana Senirupa dan Desain, 1, 1-8. http://jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/product/article/view/272
Aritonang, D., Roefiah, N. T., Pasaribu, T., & Raharjo, Y. C. (2003). Laju pertumbuhan kelinci Rex, Satin dan Persilangannya yang diberi Lactosym@ dalam sistem pemeliharaan intensif. JITV, 8(3), 164-169.. https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/a6559392-0036-431a-81b2-1ab955458c26/content
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. (2016). Kabupaten Magelang dalam Angka 2016. 1-229. https://magelangkab.bps.go.id/publication/2017/08/14/ba33083fc688a32db318faa5/kabupaten-magelang-dalam-angka-2016.html
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2016). Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017, KELAPA (Coconut). https://drive.google.com/file/d/1L8psfYCcTbVcjh0ZTQgAi8OpZUtPXsXU/view
Direktorat Pakan Ternak. (2012). Pedoman umum Lumbung Pakan Ruminansia. Jakarta-Indonesia. https://id.scribd.com/doc/108467929/4-2-Pedum-LP-Ruminansia
Indahyani, T. (2011). Pemanfaatan limbah sabut kelapa pada perencanaan interior dan furniture yang berdampak pada pemberdayaan masyarakat miskin. Humaniora, 2 (1),15-23. https://doi.org/10.21512/humaniora.v2i1.2941
Jost, C., F. Kyazze., J. Naab., S. Neelormi., J. Kinyangi., R. Zougmore., P. Aggarwal., G. Bhatta., M. Chaudhury., M. Tapio-Bistrom., S. Nelson., & Kristjanson, P. (2016). Understanding gender dimensions of agriculture and climate change in smallholder farming communities. Climate and Development, 8(2), 133-144. https://doi.org/10.1080/17565529.2015.1050978
Karmila. (2013). Faktor-Faktor yang Menentukan Pengambilan Keputusan Peternak dalam Memulai Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur di Kecamatan Bissappu Kabupaten Banteang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makasar. https://adoc.pub/faktor-faktor-yang-menentukan-pengambilan-keputusan-peternak.html
Kusumastuti, T. A. & Bintara, S. (2016). Analisis Profil dan Penerapan Teknologi pada Kelompok Ternak Kambing Peranakan Etawah di Yogyakarta Indonesia. Simposium Nasional, Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016, https://www.researchgate.net/publication/366645716
Lorica, R. G., & Uyenco, F. R. (1982). Agricultural and Food Processing Wastes as Potential Substrates in Microbial Protein Production: Chemical Analysis. Science Diliman. 2, 57-65 https://sciencediliman.upd.edu.ph/index.php/sciencediliman/article/view/340%0A
Murtidjo, B. A. (1990). Beternak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=115129
Muzaki, M. D. R., Sunarso, S., & Setiadi, A. (2020). Analisis potensi sabut kelapa serta strategi penggunaanya sebagai bahan baku pakan ternak ruminansia. Livestock and Animal Research, 18(3), 274-288.. http://dx.doi.org/10.30588/jeemm.v3i1.494
Patimah, T., Asroh, A., Intansari, K., Meisani, N. D., Irawan, R., & Atabany, A. (2021). Kualitas silase dengan penambahan molasses dan suplemen organik cair (Soc) di Desa Sukamju, Kecamatan Cikeusal. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 2(1), 88-92.. https://journal.ipb.ac.id/index.php/pim/article/view/35427
Priono, H., Ilyas, M. Y., Nugroho, A. R., Setyawan, D., Maulidiyah, L., & Anugrah, R. A. (2019). Desain pencacah serabut kelapa dengan penggerak motor listrik. Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material, 3(1), 23-28. http://dx.doi.org/10.30588/jeemm.v3i1.494
Rahmah, U. I. L. (2014). Hubungan antara karakteristik dengan respon peternak terhadp introduksi teknologi inseminasi buatan (IB) pada ternak domba (Studi Kasus di Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka), Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan, 2(2), 1-14. http://jurnal.unma.ac.id/index.php/AG/article/view/183
Saleh, A., Pakpahan, M. M., & Angelina, N. (2009). Pengaruh konsentrasi pelarut, temperatur dan waktu pemasakan pada pembuatan pulp dari sabut kelapa muda. Jurnal Teknik Kimia, 16(3), 34 - 44. https://www.e-jurnal.com/2015/03/pengaruh-konsentrasi-pelarut-temperatur.html
Zakir, M. I., & Rostini, T. (2016). Kualitas Silase Rumput Gajah yang Diberi Aditif Bakteri L. plantorum. Prosiding Hasil-Hasil Penelitian. https://ppj.uniska-bjm.ac.id/wp-content/uploads/2019/04/Irwan-Zakir-KUALITAS-SILASE-RUMPUT-GAJAH-YANG-DIBERI-ADITIF-BAKTERI.pdf