Mengembalikan Ide Dasar Keseimbangan Tujuan Pemidanaan

Koreksi atas Wacana Penerapan Restorative Justice Terhadap Tindak Pidana Korupsi

Authors

  • Fina Rosalina Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v6i2.4717

Keywords:

Corruption Crime, Restorative Justice, Purpose of Sentencing

Abstract

Corruption has a systemic impact, giving birth to a paradigm of case settlement using the Comprehensive Extra Ordinary Measures method which is repressive. However, in its development, the mechanism is considered ineffective to apply. Restorative justice was born as a substitute discourse for repressive mechanisms. However, in the development of the concept of restorative justice, it is described as the abolition of sanctions for perpetrators of criminal acts of corruption by prioritizing the return of state financial losses. The normative juridical method is the method chosen to answer the formulation of the problem in the form of whether the discourse on the application of restorative justice for eradicating corruption has been in accordance with the basic idea of ​​​​balancing the goals of punishment in Indonesia. The results of the study found that, theoretically, the application of restorative justice has been in accordance with the direction of the goal of punishment which is monodualistic in nature (daad en dader straftrecht). The concept of restorative justice does not abolish the imposition of sanctions for perpetrators of corruption, either in the form of criminal or non-criminal sanctions. Theoretically, the imposition of sanctions is an effort to consider the balance between the interests of the community and the interests of individuals (daad en dader straftrecht).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku :

Andi Sofyan dan Nur Azisa. Hukum Pidana. Makassar: Pustaka Pena, 2016.

Bryan Garner. Black’s Law Dictionary. United State of America: West GroupSt.Paul Minn, 1999.

Fajar Ari Sudewo. Pendekatan Restoratif Justice. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management, 2021.

Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahsa Departemen Pendidikan Indonesia, 2018.

Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2005.

Sudaryono dan Natangsa Surbakti. Hukum Pidana (Dasar Dasar Hukum Pidana Berdasarkan KUHP dan RUU KUHP). Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2017.

United Nations Office On Drugs and Crime. Handbook on Restorative justice programmes. United Nations New York, 2006.

Jurnal :

Ahmad Muchlis. “Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi dengan kerugian Negara yang Kecil dalam Mewujudkan Keadilan.†Fiat Justicia 10, no. 2 (Juni 2016).

Eddy O.S Hiariej. “Menyoal Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.†Masalah Masalah Hukum Jurnal Jilid 42 No 1 (2013).

———. “United Nation Convebtion Against Corruption dalam Sistem Hukum Indonesia.†Mimbar Hukum Volume 31, Nomor 1 (2019).

Faisal dan Muhammad Rustamaji. “Pembaruan Pilar Hukum Pidana Dalam RUU KUHP.†Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal) Vol. 10 No. 2 (Juli 2021). https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu/article/view/70324.

Hasuri, “Restorative Justice Bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Dalam Perspektif Pidana Islam,†Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 2 No. 1 (Juni 2018)

Herwan Buad, dkk. “Restorative Justice dalam Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan dengan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara.†Jurnal Justitia Omnibus Vol 1 no 1 (2019).

Ifrani. “Tindak Pidana Korupsi Sebagai Kejahatan Luar Biasa.†Al’Adl Volume IX No 3 (t.t.): Desember 2017.

Masahiro Suzuki dan Xiaoyu Yuan. “How Does RestoRative Justice Work? (a Qualitative Metasynthesis).†Criminal Justice And Behabior Vol. 48, No. 10 (2021).

Murpraptono Adhi S. “Penerapan Prinsip Keadilan Restoratif Pada Tindak Pidana Korupsi dalam Rangka Penyelamatan Keuangan Negara.†Dharmasisya Volume 1 NOMOR 2 (Juni 2021).

Noveria Devy Irmawanti dan Barda Nawawi Arief. “Urgensi Tujuan Dan Pedoman Pemidanaan Dalam Rangka Pembaharuan Sistem Pemidanaan Hukum Pidana.†Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Volume 3, Nomor 2, no. 2021 (t.t.).

Rokilah dan Sulasno, “Penerapan Asas Hukum dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,†Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum Volume 5 Nomor 2 (Desember 2021)

Sahuri Lasmadi. “Restorative Justice As An Alternative For The Settlement Of Corruption Crimes That Adverse State Finances In The Perspective Of The Purpose Of Conviction.†Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan Volume 9, Issue 2 (Juni 2021).

Wicipto Setiadi. “Korupsi di Indonesia (Penyebab, Bahaya, Hambatan dan Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi).†Jurnal Legislasi Indonesia Vol 15 No.3 (2018).

Yusona Piadi dan Rida Ista Sitepu. “Implementasi Restoratif Justice dalam Pemidanaan Pelaku Tindak Pidana Korupsi.†Jurnal Rechten : Riset Hukum dan Ham Asasi Manusia Vol 1 (2019). https://rechten.nusaputra.ac.id/article/download/7/1/

Dokumen/Skripsi/Tesis/Disertasi :

Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Draft Naskah akademik Rancangan Undang-UndangTentang Kitab Undang-UndangHukum Pidana (KUHP) (t.t.).

———. Naskah Akademik Rancangan Undang-UndangTentang Pemasyarakatan, Pub. L. No. 2017 (t.t.).

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-UndangNo 12 Tahun 1995 Tentang Lembaga Pemasyarakatan

Undang-Undangno 31 Tahun 1999 jo Undang-UndangNo 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Surat Keputusan Drektur Jenderal Badan Peradilan Umum No 1691/DJU/SK/PS.00/12/2020

Surat Edara Jaksa Agung Muda No. B-113./F/Fd./05/2010

Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia No 15 Tahun 2020

Peraturan Polri No 8 Tahun 2020 Tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif

Surat Kabar :

Azhar Bagas Ramadhan. “KPK Sebut Kepala Desa Bisa kembalikan Uang Korupsi Tanpa Dipenjara.†Detik News, t.t. https://news.detik.com/berita/d-5836051/kpk-sebut-kepala-desa-bisa-kembalikan-uang-korupsi-tanpa-dipenjara

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews, Baca artikel detiknews, “Jaksa Agung Sebut Koruptor di Bawah Rp 50 juta Cukup Balikin Kerugian Negara†Detik News, t.t. https://news.detik.com/berita/d-5916956/jaksa-agung-sebut-koruptor-di-bawah-rp-50-juta-cukup-balikin-kerugian-negara.

Website :

Andreas N Marbun. “Konsep Pemidanaan dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi,†t.t. http://mappifhui.org/wp-content/uploads/2020/03/Konsep-Pemidanaan-dalam-Perkara-Tindak-Pidana-Korupsi.pdf.

Direktorat Jendral Pemasyarakatan. “Data Total Penghuni dan Kapasitas,†t.t. https://sada.kemenkumham.go.id/ditjenpas.

Indonesia Corruption Watch. “Menyoal IPK Indonesia 2021: Paradoks Realita Pemberantasan Korupsi,†t.t.

Downloads

Published

2022-12-26

How to Cite

Rosalina, F. (2022). Mengembalikan Ide Dasar Keseimbangan Tujuan Pemidanaan: Koreksi atas Wacana Penerapan Restorative Justice Terhadap Tindak Pidana Korupsi. Ajudikasi : Jurnal Ilmu Hukum, 6(2), 161–180. https://doi.org/10.30656/ajudikasi.v6i2.4717