Meningkatkan Ketahanan Pangan Dalam Masyarakat (Studi : Sinergi Kelembagaan dalam Implementasi kebijakan Pengadaan Beras di Kab. Banyumas )
DOI:
https://doi.org/10.30656/sawala.v2i2.507Abstract
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang permintaannya terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas hidup, namun demikian dalam beberapa hal definisi atau konsep ketahanan pangan sangat bervariasi pada banyak pihak yang berkepentingan. Ketahanan pangan mencangkup paling tidak tiga dimensi utama, ketiga dimensi tersebut adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi. Kepentingan ketahanan pangan juga menyangkut kepentingan dua sisi, yaitu kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Pemerintah berkepentingan untuk menjamin ketersediaan dan distribusi pangan bagi masyarakat sedangkan masyarakat berkepentingan untuk dapat mengakses pangan. Untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan diperlukan adanya kesatuapaduan lembaga/organisasi yang berkaitan dengan pengadaan panngam yang berinteraksi secara harmonis dalam usaha memenuhi kebutuhan pangan.
Downloads
References
Agung, Totok D.H. 2008. Ketahanan Pangan dan Kearifan Lokal, Jurnal Kontribusi, Unsoed Purwokerto.
Arifin, Bustanul. 1994. Pangan dalam Orde Baru. Koperasi Jasa Informasi (Kopindo): Jakarta
Dwiyanto, Agus dkk. 2003. Teladan Dan Pantangan Penyelenggaraan Pemerintahan Dan Otonomi Daerah. Pusat Studi Kependudukan Dan Kebijakan UGM: Yogyakarta.
Edwards III, George C. 1980. Implementing Public Policy. CQ Press: United States of America
Hendayana, Rachmat dan Y. A. Dewi, 2008, Anatomi Ketahanan Pangan Pada Rumah Tangga Miskin dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Inovasi Pertanian. Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian
http://Ftp.Ui.Edu diakses tanggal 26 Oktober 2007
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan
Lesmana, Teddy. 2007, Ketahanan Pangan dan Pemberantasan Kemiskinan. www.LIPI.go.id. Diakses pada tanggal 07 Juni 2011
Maleha dan Sutanto, Adi. 2006. Kajian Konsep Ketahanan Pangan. Jurnal Portein
Meter, Van and Van Horn. “The Policy Implementation Process: A Conceptual Frameworkâ€. Administration & Society, Vol. 6, No. 27, Februari, 1975
Miles, M. dan A.M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif, penerjemah Tjetjep Rohendi Rohadi, UI Press, Jakarta
Moleong, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya Bandung
Morrison , D.M, Mohaski, K & Cotter, K. 2005. Instructional quality Indicators research foundations. Cambridge, MA : Connect
Mubyarto. 1986. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES: Jakarta
Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Bumi
Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
Purwadarminta, W.J.S.1988, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
Simon, Herbert A. 1958. Administrative Bahavior. Mac Millan Co : New York
Sutopo, Heribertus, 1988. Pengantar Penelitian kualitatif: Dasar-Dasar Teoritis dan Praktis, Pusat Penelitian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Tjokroamijojo, Bintoro,1984 PengantarAdministrasi Pembangunan, LP3ES, Jakarta.
Wahab, Solihin. Abdul, 2002. Analisis Kebijaksanaan: dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara, Bumi Aksara Bandung
Wibawa, Samudra dkk, 1994. Evaluasi Kebijakan Publik, PT Raja graffindo, Jakarta.
Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Media Pressindo: Yogyakarta