Pendampingan dan Inspeksi Sanitasi Pemukiman Pasien ISPA di Kecamatan Muara Bengkal, Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.30656/jpmwp.v7i2.5529Keywords:
ISPA, Lingkungan Fisik, Sanitasi, VentilasiAbstract
Sanitasi lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satunya adalah lingkungan fisik pemukiman meliputi pencahayaan, suhu dan kelembaban. Hal Ini merupakan usaha preventif dalam upaya pencegahan penyakit. Kecamatan Muara Bengkal Ilir, Kalimantan Timur merupakan wilayah kerja Klinik Sentral MBE milik PT. Talen Prima Sawit. Kondisi masyarakat di daerah ini masih kurang informasi tentang sanitasi lingkungan dan Kesehatan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah mengetahui penyakit yang sering muncul dan pengukuran inspeksi sanitasi pemukiman serta pendampingan ke pasien. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap, pertama pencarian data penyakit yang sering muncul di Klinik Sentral MBE; kedua wawancara pasien dan penelusuran tempat tinggal pasien; ketiga melakukan pendampingan ke pasien dan pengukuran inspeksi sanitasi pemukiman untuk parameter pencahayaan, suhu dan kelembaban di ruang tamu, ruang tidur dan dapur. Hasil yang diperoleh adalah penyakit yang sering muncul di wilayah kerja Klinik Sentral MBE adalah ISPA sebesar 53%. Sanitasi pemukiman untuk parameter lingkungan fisik terutama pencahayaan masih memenuhi standar, suhu memenuhi standar kecuali dapur memiliki suhu lebih tinggi dan kelembaban tidak memenuhi syarat kesehatan berdasar Permenkes. Ventilasi dan jendela yang jarang dibuka mempengaruhi pencahayaan, suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Suhu dan kelembaban tertinggi terjadi di dapur, dimana di dapur tidak ada ventilasi. Kondisi ini yang menjadi salah satu faktor kejadian ISPA di masyarakat.
Downloads
References
Ariani, N. S., & Anwar, M. C. (2019). Studi Suhu Dan Kelembaban Rumah Penderita Ispa Pada Balita Di Desa Gandatapa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Tahun 2018. Buletin Keslingmas, 38(2), 134–140. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i2.4870
Astuti, N. D. (2018). Relationship Between Santri’s Behaviors and Physical Environment with Ari Incidence in Assalafi Al Fithrah Islamic Boarding School Surabaya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 231–240. https://doi.org/10.20473/jkl.v10i2.2018.201-210
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No 1077/Menkes/PER/2011. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK%20No.%201077%20ttg%20Pedoman%20Penyehatan%20Udara%20Dalam%20Ruang%20Rumah.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015, In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/114918/permenkes-no-13-tahun-2015
Mahmudah, M., Riza, Y., & Ilmi, M. B. (2020). Peningkatan Perilaku Kesehatan Masyarakat terhadap Bahaya ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 2(3), 205–2 – 9. https://doi.org/10.36565/jak.v2i3.131
Maulana, L. H. (2020). Pengaruh Pencahayaan terhadap Penularan Penyakit ISPA di Wilayah Puskesmas Bantarkawung. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), 1–4. https://doi.org/10.31602/ann.v7i1.3044
Medhyna, V. (2019). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Bayi. Maternal Child Health Care, 1(2), 85–88. https://doi.org/10.32883/mchc.v1i2.589
Ngapiyatun, S., Hartini, S., Aziza, H., Wartomo, W., Sukariyan, S., Mirasari, R., & Anwar, R. (2021). Kondisi Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Kampung Punan Malinau Kabupaten Berau dengan Keberadaan Beberapa Perusahaan Sawit. Jurnal Agriment, 6(1), 21–30. https://doi.org/10.51967/jurnalagriment.v6i1.491
Nugraha, R. P. (2019). Analisis Kerugian Ekonomi Pada Lahan Gambut di Kecamatan Pusako, dan Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 2(2), 1–14. https://doi.org/10.29244/jaree.v2i2.26072
Nurhayati, N., & Vera, V. (2019). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Wilayah Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang. Seminar Nasional Pakar, 1–9. https://doi.org/10.25105/pakar.v0i0.4149
Rafaditya, S. A., Saptanto, A., & Ratnaningrum, K. (2021). Ventilasi dan Pencahayaan Rumah Berhubungan dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita: Analisis Faktor Lingkungan Fisik. Medica Arteriana (Med-Art), 3(2), 115–121. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/MedArt/article/view/8773
Sabri, R. (2019). Faktor Yang Memengaruhi Tingginya Penyakit Ispa Pada Balita Di Puskesmas Deleng Pokhkisen Kabupaten Aceh Tenggara. Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health, 1(2), 69–82. https://doi.org/10.30829/contagion.v1i2.6883
Saharjo, B. H., & Ramadhania, D. (2019). Hubungan antara Hotspot Dan Kebakaran Terhadap Timbulnya Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Journal of Tropical Silviculture, 10(3), 133–139. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.10.3.133-139
Suharno, I., Akili, R. H., Boky, H. B., Kesehatan, F., Universitas, M., & Alami, P. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Wawonasa Kota Manado. Kesmas, 8(4), 96–103. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/23970
Tarigan, D. A., & Heryanti, E. (2021). Perbedaan Kelembaban, Kepadatan Hunian, Ventilasi Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita. Jurnal Health Sains, 2(7), 871-876. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i7.218
Wulaningsih, I., & Hastuti, W. (2018). Hubungan Pengetahuan Orang Tua tentang ISPA dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Dawungsari Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Jurnal Smart Keperawatan, 5(1), 90–101. https://doi.org/10.34310/jskp.v5i1.25