Pendampingan Kegiatan Prarancangan Sentra Produksi Anyaman Bambu sebagai Pendorong Ekonomi Perdesaan Desa Kayubihi, Bangli
DOI:
https://doi.org/10.30656/jpmwp.v6i1.3713Keywords:
Arsitektur Ekologi, Anyaman Bambu, Pengrajin, Sentra ProduksiAbstract
Desa Kayubihi memiliki tradisi budidaya dan kerajinan anyaman bambu yang sangat khas. Sejak 2014, Pemerintah Kabupaten Bangli menetapkan desa ini sebagai sentra industri rumah tangga anyaman bambu. Namun saat ini, jumlah pengrajin yang berorientasi ekspor di pasar global dan domestik semakin menurun karena belum tersedianya fasilitas yang memadai dan terpadu untuk mewadahi aktivitas pengrajin untuk kegiatan promosi, pameran, produksi, penjualan, pelatihan, maupun pelayanan informasi tentang modal, hak cipta, dan kewirausahaan. Semakin banyak generasi muda yang beralih profesi karena profesi pengrajin dianggap kurang menjanjikan secara finansial. Produksi pengrajin yang masih bertahan juga kalah bersaing dengan daerah atau negara lain karena kurang didukung oleh informasi perkembangan motif dan bentuk baru yang disukai pasar. Pengabdian ini bertujuan untuk merancang fasilitas sentra produksi kerajinan anyaman bambu yang dapat menjadi jembatan penghubung antara pengrajin dengan pemerintah, pengrajin dengan pasar, serta budaya dengan wisatawan. Metode pendekatan perancangan menggunakan combine methods, yaitu memadukan pendekatan kualitatif pada pengumpulan data dan metode merancang pada saat preliminary design. Hasil rancangan menerapkan arsitektur ekologi yang berbasis Tri Hita Karana sebagai pendekatan desain untuk mengangkat nilai-nilai lokal dan bersinergi dengan lingkungan sekitarnya, terutama penggunaan bambu sebagai material bangunan.
Downloads
References
Abdoellah, P. O. S. (2016). Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia: Di Persimpangan Jalan. PT Gramedia Pustaka Utama. https://books.google.co.id/books?id=uMpGDwAAQBAJ
Abe, A. (2002). Perencanaan daerah partisipatif. Pondok Edukasi. https://books.google.co.id/books?id=MWHaAAAAMAAJ
Adams, W. M. (2006). The future of sustainability: Re-thinking environment and development in the twenty-first century. Report of the IUCN Renowned Thinkers Meeting, 29(31). https://portals.iucn.org/library/node/12635?cookies-complaint=1
Adisasmita, R. (2006). Pembangunan pedesaan dan perkotaan. Yogyakarta : Graha Ilmu. https://books.google.co.id/books?id=08jZAAAAMAAJ
Arief, A., Lussetyowati, T., Armarieno, D. A., & Komariah, S. L. (2020). Pendampingan Masyarakat dalam Penataan Ruang Publik Permukiman Padat di Kelurahan Tiga Ulu Palembang. Applicable Innovation of Engineering and Science Research (AVoER), 535–539. http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/avoer/article/view/222
Arsandrie, Y. (2007). Pendampingan Kegiatan Perancangan Masjid Asysyifa Dusun Semawut, Desa Balongbendo, Krian, Sidoarjo. Warta LPM, 10(2), 196–206. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/1130
Brebbia, C. A., & Pulselli, R. (2014). Eco-Architecture V: Harmonisation between Architecture and Nature. WIT Press. https://books.google.co.id/books?id=Lo2lBAAAQBAJ
Burton, I. (1987). Report on Reports: Our Common Future. Environment: Science and Policy for Sustainable Development, 29(5), 25–29. https://doi.org/10.1080/00139157.1987.9928891
Gendariningsih, A. A. M., Agusintadewi, N. K., & Widiastuti. (2020). Agrowisata Gula Aren di Desa Belimbing, Kabupaten Tabanan: Analogi Pohon Aren pada Tampilan Entrance Tapak melalui Pendekatan Arsitektur Organik, Landasan Konsepsual Perancangan Tugas Akhir. https://www.researchgate.net/publication/345454361
Kwicandra, I. M. P. H., Agusintadewi, N. K., & Paramadhyaksa, i N. W. (2020). Taman Wisata Minagro untuk Keluarga di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan: Spirit Keharmonisan Keluarga pada Ruang Dalam Bangunan MinÄgro Education and Souvenir, Landasan Konsepsual Perancangan Tugas Akhir. https://www.researchgate.net/publication/345453799
LingkarLSM. (2013). Konsep Dasar Fasilitasi Masyarakat. LingkarLSM. https://lingkarlsm.com/konsep-dasar-fasilitasi-masyarakat/
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. SAGE Publications. https://books.google.co.id/books?id=fjh2DwAAQBAJ
Nickels, A. E., & Rivera, J. D. (2018). Community Development and Public Administration Theory: Promoting Democratic Principles to Improve Communities. Taylor & Francis. https://books.google.co.id/books?id=1yFWDwAAQBAJ
Peters, J. H. (2013). Tri Hita Karana. Kepustakaan Populer Gramedia. https://books.google.co.id/books?id=4DFIDwAAQBAJ
Prajnawrdhi, T. A., Agusintadewi, N. K., Mahastuti, N. M. M., & Pebriyanti, N. L. P. E. (2017). Penataan taman, dokumentasi dan penggambaran pelinggih-pelinggih pada Pura Dalem Bebetin, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, Laporan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Udayana. http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/17961/
Prajnawrdhi, T. A., Agusintadewi, N. K., Mahastuti, N. M. M., & Pebriyanti, N. L. P. E. (2018). Documentation Description of Pelinggih and Landscape Design of Pura Dalem Segara Madu, Pekraman Jagaraga Village, Sawan District, Buleleng Regency, Laporan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Udayana. http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/25238/
Pratiwi, A. Y. U. R., Ustriyana, I. N. G., & Djelantik, A. A. A. W. S. (2018). Analisis Potensi Ketersediaan Tanaman Bambu dan Pemasaran Kerajinan Bambu di Desa Kayubihi Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), 7(3), 405–414. https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA/article/view/41091
Putra, I. W. R. A., Purnawati, D. M. O., & Maryati, T. (2019). Sejarah Industri Kerajinan Bambu di Desa Kayubihi, Bangli, Bali sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal di SMA. Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 7(3). https://doi.org/10.23887/jjps.v7i3.11404
Samadhi, T. N. (2004). Making cosmo-religious landscapes: the design of a Balinese town’s civic center (Bali, Indonesia). Habitat International, 28(1), 103–122. https://doi.org/10.1016/S0197-3975(03)00032-8
Simbolon, H., & Nasution, I. N. (2017). Desain Rumah Tinggal Yang Ramah Lingkungan Untuk Iklim Tropis. Educational Building, 3(1), 46–59. https://doi.org/10.24114/eb.v3i1.7443
Sukawi, S. (2008). Ekologi Arsitektur Menuju Perancangan Arsitektur Hemat Energi Dan Berkelanjutan. Simposium RAPI VII, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip, 1–7. http://eprints.undip.ac.id/32380/
Suskiyatno, F. X. B. (1998). Dasar-dasar Eko-Arsitektur. Penerbit Kanisius. https://books.google.co.id/books?id=bEW5AAAACAAJ
Swanendri, N. M., Siwalatri, N. K. A., Suartika, G. A. M., Agusintadewi, N. K., & Susanta, N. (2016). Penataan Pura Kerta Sari, Desa Pakraman Perasi, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Laporan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Udayana. http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/9482/
Utami, A. D., Yuliani, S., & Mustaqimah, U. (2017). Penerapan Arsitektur Ekologis Pada Strategi Perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Di Sleman. ARSITEKTURA, 15(2), 340–348. https://doi.org/10.20961/arst.v15i2.15402
Yeang, K. (1999). The Green Skyscraper: The Basis for Designing Sustainable Intensive Buildings. Prestel. https://books.google.co.id/books?id=exlUAAAAMAAJ
Yeang, K. (2008). Ecodesign: A Manual for Ecological Design. Wiley. https://books.google.co.id/books?id=CADJHwAACAAJ