Pengembangan Bahan Ajar Cetak Berbasis Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Literasi Matematis
DOI:
https://doi.org/10.30656/gauss.v1i2.1026Keywords:
Bahan Ajar Cetak, Pendekatan Problem Solving, Literasi MatematisAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan ajar cetak yang memadai bagi peningkatan kemampuan literasi matematis siswa menggunakan pendekatan problem solving. Penelitian pengembangan ini melalui proses yang cukup panjang, yaitu pembuatan desain awal bahan ajar, pengujian ahli, revisi sesuai saran dan kritik para ahli, pengujian skala terbatas, serta revisi sesuai hasil uji skala terbatas. Uji skala terbatas dilakukan pada siswa kelas VIII SMP. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode angket. Pengolahan data angket menggunakan skala likert. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil dari analisis pengujian para ahli bahwa bahan ajar berbasis pendekatan problem solving dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa dan menunjukan hasil yang baik dengan masing-masing perolehan skor untuk uji ahli matematika sebesar 81, 5%, uji ahli pendidikan 82, 67%, uji ahli desain 74, 29%, dan uji coba skala terbatas sebesar 83%.Downloads
Published
2019-02-09
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish articles in GAUSS : JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).