TRANSFORMASI PHYGITAL MARKETING PADA UMKM MAKANAN CEPAT SAJI GUNA MENINGKATKAN OMZET PASCA PANDEMI

  • Calvin Young Universitas Dinamika
  • Sri Hariani Eko Wulandari Universitas Dinamika
  • Ayouvi Poerna Wardhanie Universitas Dinamika
Abstract views: 98 , PDF downloads: 97

Abstract

Penelitian tentang eBusiness (bisnis elektronik) berupa penggunaan teknologi digital untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara online terus berkembang. Salah satu trend terbaru penelitian di bidang ebusiness adalah dikembangkannya metode physical dan digital pada bidang pemasaran sebagai solusi tantangan ketidakpercayaan masyarakat karena penipuan online melalui visualisasi produk, dan lain sebagainya yang disebut Phygital Marketing. Tantangan ketidakpercayaan ini juga terjadi pada bidang makanan cepat saji yang telah mengimplementasikan strategi digital marketing. Salah satu UMKM Makanan cepat saji yang merasakan dampak Pandemi sehingga bangkrut, dan saat bangkit kedua kalinya dengan memasarkan produknya secara digital, ternyata harus menelan kebangkrutan lagi. Oleh sebab itu, fokus penelitian diarahkan pada UMKM makanan cepat saji agar mampu bangkit ke tiga kalinya dengan tujuan meningkatkan omzet dari 50 ribu per hari menjadi 1 juta per hari, melalui penerapan strategi transformasi fisik dan digital atau dikenal dengan phygital marketing. Transformasi Ebusiness ini melibatkan integrasi antara dimensi fisik dan digital dalam upaya mengembangkan bisnis. Dalam penelitian ini, metode phygital marketing digunakan sebagai pendekatan utama. Pendekatan ini mencakup rebranding bisnis, perbaikan fisik outlet, serta penerapan digital marketing melalui platform TikTok dan Instagram. Hasil implementasi strategi phygital marketing menunjukkan pencapaian yang luar biasa. Target omzet harian sebesar 1 juta berhasil terlampaui, dengan pendapatan mencapai Rp 85.817.000 per bulan. Investasi dalam digital marketing sebesar Rp 3.900.000 per bulan menghasilkan Return on Advertising Spend (ROAS) yang mengesankan, mencapai 2.200% atau setara dengan 22 kali lipat dari biaya yang dieluarkan untuk pemasaran.

 

Kata kunci: Ebusiness,Phygital Marketing, UMKM  Makanan Cepat Saji

Downloads

Download data is not yet available.

References

Suparman, N. (2022). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pengelolaan Keuangan Negara. Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 6(1), 31–42. https://www.ecoedu.id/sdgs/

digital,paid%20channel%2C%20dan%20earned%20channel.

Pemerintah Republik Indonesia. (2020). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020.

Hakim, R. N. (2021, June 23). Beda antara PSBB, PPKM Jawa-Bali, dan PPKM Mikro. Kompas.Com.

Setyawan, D. A., Sari, N. I., Kuswindari, I. A., Sari, D. E., Sakhara, I., & Kustiningsih, N. (2020). Optimalisasi Media Sosial Terhadap Pemasaran di Usaha Mikro Kecil Menengah. Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi, 16(1), 37–46.

Johnson, M., & Barlow, R. (2021). Defining the phygital marketing advantage. In Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research (Vol. 16, Issue 6, pp. 2365–2385). MDPI. https://doi.org/10.3390/jtaer16060130

PlumX Metrics

Published
2023-09-06
Section
Articles