Main Article Content

Desmira Desmira

Abstract

Penerapan sensor untuk menghasilkan kwalitas benang yang baik sangat dibutuhkan didalam dunia industri. Salah satu penerapan sensor yang umum digunakan adalah sensor proximility yang bisa mengatur jarak ketepatan dalam menghasilkan benang dan kain yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan pada mesin rieter e7/5-a di PT.budi texindo prakarsa bertujuan untuk mengatur jarak ketika proses pemintalan benang dimesin rieter e7/5-a. Dari penelitian selama satu bulan disana didapatkan hasil perbandingan antara penerapan sensor proximity dapat mempercepat proses pemintalan benang dan meminilisir  kegagalan didalam pemintal benang. Yang dianalisa adalah jenis benang Combed dan Carded. Secara garis besar benang Combed adalah benang yang teksturnya halus dan memiliki komposisi kapas 100% dan kualitasnya sangat baik dan biasa digunakan untuk membuat sebuah pakaian. Sedangkan untuk benang Carded adalah benang dengan jenis tekstur yang agaknya kasar dan kualitasnya tidak lebih baik daripada benang jenis Combed. Benang jenis Carded ini biasanya digunakan untuk membuat kaos kaki dan semacamnya dengan harga yang tidak lebih mahal dari produksi benang Combed. Untuk pembuatan kedua jenis benang tersebut terdapat beberapa perbedaan tersendiri. penerapan sensor sensor proximity dan photoelectric sensor untuk dapat memantau benang yang menghasilkan kwalitas benang yang baik pada mesin rieter e7/5-a di PT. Budi Texindo. Perbandingan selisih ( gap ) tertinggi terdapat pada berat Kebersihan sliver Combing yaitu 1.706 sedangkan jarang terdekat dengan karakteristi kwalitas adalah Banyaknya serat panjang sebesar 0,412.


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details