Perlindungan Hukum Pemegang Hak atas Sertifikat dalam Kendala Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Kantor Pertanahan Jakarta Timur
Legal Protection for Rights Holders on Certificates Amid Challenges in Complete Systematic Land Registration at the East Jakarta Land Office
DOI:
https://doi.org/10.30656/jika.v4i1.8927Keywords:
Legal Protection, Complete Systematic Land Registration, ValidityAbstract
Problem: The Complete Systematic Land Registration aims to facilitate and benefit economically disadvantaged communities. However, in its implementation, many Land Deed Officials become victims due to dishonesty in deed making, especially in the East Jakarta area.
Purpose: This research aims to examine the legal consequences of certificate management through Complete Systematic Land Registration at the East Jakarta Land Office and the legal protection for rights holders concerning the validity of the resulting certificates.
Methodolgy: This research uses a normative empirical approach. The data used consists of primary and secondary data obtained from literature materials and field data through interviews. The theories applied in this research are the Legal Protection Theory and the Legal Certainty Theory. This research finds that legal protection for land certificate holders through Complete Systematic Land Registration provides legal certainty guarantees as the certificate functions as an identification and court documentation. As long as no other party can prove otherwise, the land certificate is considered valid, and the listed owner is recognized as the rightful owner.
Results/Findings: Legal protection for rights holders regarding the validity of certificates at the East Jakarta Land Office includes two types: preventive and repressive. Preventive protection aims to prevent problems from arising, while repressive protection focuses on dispute resolution. The analysis results indicate that although PTSL brings significant benefits, oversight and honesty in deed-making are crucial to avoid legal issues in the future
Downloads
References
Abdillah, S. (2023). Batasan Kewenangan Dan Tanggung Jawab Notaris-PPAT Dalam Edukasi Prosedur Pembuatan Akta Otentik Ditinjau Dari Pasal 51 KUHP. Journal of Education Research, 4(1), 67–72.
Adjany, S. V., & Retnaningsih, S. (2022). Tanggung Jawab Notaris/PPAT Terhadap Akta yang Dinyatakan Batal Demi Hukum oleh Putusan Pengadilan (Studi Kasus Putusan Nomor 473/Pdt. G/2019/Pn. Tng). Justitia: Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora, 9(6), 3165–3174.
Amrullah, A. T. (2017). Perlindungan Hukum Terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah Dalam Pemeriksaan Dan Pengambilan Minuta Akta Oleh Penyidik (Studi Di Kota Yogyakarta) [PhD Thesis, UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/8550
Ardiansyah, A. (2022). Kebijakan Hukum Pertahanan. Deepublish. https://repository.uir.ac.id/23165/1/Buku%20Kebijakan%20Hukum%20Pertanahan.pdf
Astuti, S. W. (2020). Tanggung Jawab Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah Terhadap Akta Jual Beli Yang Mengandung Unsur Tindak Pidana Penipuan (Analisis Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 66PK/PID/2017). Indonesian Notary, 2(3), 30.
Aulia, A. (2022). Prinsip Kehati-hatian PPAT Dalam Proses Pengikatan Jual Beli Tanah Sebagai Perwujudan Kepastian Hukum. Recital Review, 4(1), 244–278.
Dahani, N. C. (2022). Efektivitas Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Secara Elektronik Di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sragen [Master’s Thesis, Universitas Islam Sultan Agung (Indonesia)]. https://search.proquest.com/openview/3ff627dbe318ef9a516bcc60812bdada/1?pq-origsite=gscholar&cbl=2026366&diss=y
Dananjaya, P. B., Khairina, K., Yowana, I. M. A., Wahyudi, B. R., Rumalean, Z. Z., Mulyeni, Y., Pujiningsih, D., Sari, L., Asmarani, N., & da Santo, M. F. O. (2024). Dasar-Dasar Hukum: Pedoman Hukum di Indonesia. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Indrayanto, U. (2006). Perubahan Pokok dalam Peraturan Pendaftaran Tanah Menurut PP Nomor 10 Tahun 1961 dengan PP Nomor 24 Tahun 1997. Jurnal Hukum dan Pembangunan, Tahun Ke-36 No, 3. https://scholar.archive.org/work/ccve3eqecndvxmlxiwzzqvs4y4/access/wayback/http://jhp.ui.ac.id:80/index.php/home/article/viewFile/1264/1187
Ismail, N. K., Azzahra, N. F., Pireno, F. H., Amanda, F. P., Dyana, J. S., & Wati, D. S. (2024). Kepastian Hukum dan Upaya Pertanggungjawaban Pemerintah Terhadap Perlindungan Hak Tanah Ulayat di Pulau Rempang. Jaksa: Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Politik, 2(2), 93–112.
Masese, S. I. D., Rahman, S., & Poernomo, S. L. (2023). Efektivitas Fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Banggai Dalam Penyelesaian Sengketa Melalui Mediasi Berdasarkan Permen ATR/BPN Nomor 21 Tahun 2020. Journal of Lex Generalis (JLG), 4(1), 74–90.
Muchsin, T., Saliro, S. S., Manullang, S. O., & Miharja, M. (2020). Pejabat Pembuat Akta Tanah Dalam Hal Pendaftaran Tanah: Sebuah Tinjauan Kewenangan Dan Akibat Hukum. Madani Legal Review, 4(1), 63–80.
Murni, C. S., & Sulaiman, S. (2022). Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Merupakan Tanda Bukti Hak Kepemilikan Tanah. Lex Librum, 8(2), 183–198.
Pratiwi, M. L. A. (2020). Peran Kantor Kementrian Agraria Dan Tata Ruang/BPN Kota Palu Dalam Menyelesaikan Permasalahan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Ganda Di Kota Palu. Tadulako Master Law Journal, 7(2), 307–327.
Prawira, I., & Yoga, G. B. (2016). Tanggung Jawab PPAT terhadap akta jual beli tanah. Jurnal Ius, 4(1), 64–78.
Rahmadani, S. (2023). Analisis Hukum Pelaksanaan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendataran Tanah Sistematis Lengkap Di Kantor Pertanahan Kota Medan. https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/20212
Rahmatika, B. A. (2016). Kemandirian dan Kerahasiaan dalam Menjalankan Jabatan Notaris Sebagai Anggota Persekutuan Perdata [PhD Thesis, Universitas Islam Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/9158
Riyaldi, M. (2014). Urgensi Pengaturan Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagai Pihak Pelapor atas Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Tindak Pidana Pencucian Uang [PhD Thesis, Brawijaya University]. https://core.ac.uk/download/pdf/294926129.pdf
Ruslina, E. (2012). Makna Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 Dalam Pembangunan Hukum Ekonomi Indonesia. Jurnal Konstitusi, 9(1), 49–82.
Suci, S. N. (2021). Pemberian Sertifikat Tanah Pada Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Yang Pajak Tanahnya Masih Terhutang [PhD Thesis, Universitas Hasanuddin]. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11315/
Usman, A. H. (2015). Kesadaran hukum masyarakat dan pemerintah sebagai faktor tegaknya negara hukum di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika, 30(1), 26–53.
Velisia, M., & Tanawijaya, H. (2021). Keabsahan Peralihan Hak Atas Tanah Melalui Jual Beli Di Bawah Tangan Menurut Hukum Pertanahan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor: 376/PDT. G/2017/PN. TNG). Jurnal Hukum Adigama, 4(2), 1582–1605.
Widyawati, W. (2019). Peran PPAT Dalam Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Untuk melakukan pendaftaran hak atas tanah berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah di kabupaten pati [PhD Thesis, Universitas Islam Sultan Agung]. http://repository.unissula.ac.id/15519/