Pemanfaatan Limbah Fly Ash Batubara sebagai Koagulan dengan Konsep Reverse Logistics
DOI:
https://doi.org/10.30656/intech.v7i1.2736Keywords:
Batubara, Closed Loop, Fly Ash, Koagulan, Lingkungan, Reverse LogisticsAbstract
Proses produksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang menggunakan batubara sebagai sumber energi pembakarannya, menghasilkan limbah berupa fly ash dan buttom ash yang tergolong Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Apabila limbah batubara tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan pencemaran lingkungan. PT Petrokimia Gresik memiliki pembangkit listrik dengan dua unit boiler yang menggunakan batubara sebagai sumber energi pembakaran, dengan kapasitas 32 megawatt. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah fly ash batubara yang dihasilkan dari Utilitas Batubara (UBB) yang berjumlah 20 ton per hari. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data limbah fly ash batubara dan data kebutuhan koagulan yang berasal dari data produksi. Dengan menggunakan metode reverse logistics, fly ash batubara didaur ulang menjadi koagulan padat untuk dijadikan bahan masukan di unit effluent treatment yang kemudian dapat menghasilkan air bersih untuk diproses menjadi air demin sebagai Boiler Feed Water di UBB. Fly ash dijadikan koagulan dengan cara mereaksikannya menggunakan Asam sulfat (H2SO4). Berdasarkan hasil penelitian, Rasio penÂcampuran optimum antara fly ash kadar Al2O3 sebesar 20,56% dengan H2SO4 1:1 dalam pembuatan koagulan didapatkan rasio 1:2. Dosis optimum pemakaian koagulan dalam penelitian ini pada air limbah di TK 6616 (neutralis water) yaitu sebesar 0,5 g/L (500 ppm) dengan penurunan turbiditas sebesar 98,68% dan penurunan TSS sebesar 97,41%. Kemudian, koagulan hasil pengelolaan dijadikan bahan masukkan di unit effluent treatment PT Petrokimia Gresik, sehingga dapat membentuk sistem closed loop pada aliran proses produksi. Potensi keuntungan dari penerapan hasil penelitian ini sebesar Rp 49.394.250 per hari.
Downloads
References
Agrawal, S., Singh, R. K., & Murtaza, Q. (2015). A literature review and perspectives in reverse logistics. Resources, Conservation and Recycling, 97, 76–92. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2015.02.009
Aida, E. R., Lisha, S. Y., & Puty, Y. (2018). Pemanfaatan Limbah Abu Batubara (Fly Ash) di PLTU Ombilin Sebagai Koagulan. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, 1(3), 125–131. https://doi.org/10.24036/jptk.v1i3.2223
Aneesh, S., & Kumar, N. A. (2020). Reverse Logistic Network for used Refrigerators. International Journal of Research in Engineering, Science and Management, 2(6), 280–283. https://www.ijresm.com/Vol.2_2019/Vol2_Iss6_June19/IJRESM_V2_I6_77.pdf
Baiquni, M. (2009). Revolusi industri, ledakan penduduk dan masalah lingkungan. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 1(1), 38–59. https://doi.org/10.20885/jstl.vol1.iss1.art3
Fajariah, M., & Suryo, D. (2020). Sejarah Revolusi Industri di Inggris Pada Tahun 1760-1830. HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 8(1), 77–94. https://doi.org/10.24127/hj.v8i1.2214
Fan, M., Brown, R. C., Wheelock, T. D., Cooper, A. T., Nomura, M., & Zhuang, Y. (2005). Production of a complex coagulant from fly ash. Chemical Engineering Journal, 106(3), 269–277. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.cej.2004.12.044
Firman, F. (2020). Analisis Kandungan Logam Berat Abu Batubara PLTU Bangko Barat Kab. Muara Enim Sumatera Selatan. Journal Of Science And Engineering, 3(1), 10–16. https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/josae/article/view/2070
Keraf, A. S. (2010). Etika lingkungan hidup. Jakarta: Kompas. https://books.google.co.id/books?id=gW6qG0DQ2_cC
Loice, R., Arthaya, B. M., & Prasetyo, H. (2016). Penerapan Inverse Manufacturing dalam Penanganan Produk Lampu Hemat Energi. Jurnal Rekayasa Sistem Industri, 5(1), 31–38. https://doi.org/10.26593/jrsi.v5i1.1911.31-38
Muruganandam, L., Saravana Kumar, M. P., Jena, A., Gulla, S., & Godhwani, B. (2017). Treatment of waste water by coagulation and flocculation using biomaterials. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 263(3), 032006. https://doi.org/10.1088/1757-899X/263/3/032006
Rachmawati, S. W., & Iswanto, B. (2009). Pengaruh Ph Pada Proses Koagulasi Dengan Koagulan Aluminum Sulfat Dan Ferri Klorida. Indonesian Journal Of Urban And Environmental Technology, 5(2), 40–45. https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/urbanenvirotech/article/view/676
Safutra, Y., Amin, B., & Anita, S. (2017). Potensi Limbah Abu Layang (Coal Fly Ash) Sebagai Koagulan Cair Dalam Pengolahan Air Gambut. Dinamika Lingkungan Indonesia, 4(2), 99–108. https://dli.ejournal.unri.ac.id/index.php/DL/article/view/4506
Susilo, N. A., & Sulistyawati, N. (2019). Penggunaan asam sulfat sebagai aktivator fly ash dalam aplikasi proses koagulasi pada pengolahan limbah cair industri pulp dan kertas. Jurnal Vokasi Teknologi Industri (JVTI), 1(1), 1–9. https://doi.org/10.36870/jvti.v1i1.39
Suwarna, E. (2016). Perkembangan Teknologi Batubara Bersih Berwawasan Lingkungan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 12(1), 25–34. https://doi.org/10.29122/jtl.v12i1.1259
Syafri, R., Nazara, F. R., & Nasution, H. (2016). Analisa pH, TSS dan Warna Dalam Proses Pengolahan Air Limbah Pulp Dan Kertas Menggunakan Koagulan Fly Ash. 1th Celscitech, 17–20. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_642559579678.pdf
Zaroni. (2017). Reverse Logistics. https://supplychainindonesia.com/reverse-logistics/