Uji Kandungan Senyawa Fitokimia Kulit Durian sebagai Bahan Aktif Pembuatan Sabun

Penulis

  • Nina Arlofa Program Studi Teknik Kimia Universitas Serang Raya

Abstrak

Bahan aktif sintetik pada sabun mandi dapat menimbulkan efek negatif bagi manusia yang memiliki kulit sensitif, yaitu dapat menyebabkan iritasi. Beberapa  bahan aktif sintetik yang berbahaya bagi kesehatan  kulit manusia adalah  diethanolamine (DEA),  Sodium Lauryl Sulfate  (SLS), serta  triclosan. Apabila triclosan  terakumulasi dalam  lemak di tubuh manusia, maka akan berpotensi menimbulkan disfungsi tiroid.  Uji fitokimia menunjukkan kulit durian mengangung tanin, alkaloid, triterpenoid dan flavonoid sebagai senyawa anti bakteri dan saponin yang dapat menghasilkan busa di dalam air, sehingga kulit durian dapat dijadikan sebagai alternatif bahan aktif pembuatan sabun mandi.

 

 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Sears, Pure Radiance, Blackie Academe and Professional, London, 2001.

Mukiyo, Zat-zat Berbahaya yang Terdapat Dalam Produk Kosmetik, (Online), 2011 (http://gombhalmukiyo.blogdetik.com/zat-zat-berbahaya-yang-terdapat-dalam-produk-kosmetik/, diakses 19 April 2011).

R. Abedin dan H. M. Taha, Antibacterial and Antifungal Activity of Cyanobacteria and Green Microalgae, Global Journal of Biotechnology Biochemistry, 3(1):22-31, 2008.

O. Rachmaniah, dkk., Pemilihan Metode Ekstraksi Minyak Alga dari Chlorella pyrenoidosa dan Prediksinya Sebagai Biodiesel, dipresentasikan pada Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo, ITS Surabaya, 2010.

H. D. P. Gandasasmita, Pemanfaatan Kitosan dan Karagenan pada Produk Sabun Cair, Tugas Sarjana, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor, 2009.

V. P. Ningrum, Aplikasi Gelatin Tipe B Sebagai Bahan Pengental Pada Produk Shower Gel, Tugas Sarjana, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor, 2002.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Mutu dan Cara Uji Sabun Mandi, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 1996.

W. H. Schmitt, Skin Care Products, Blackie Academe and Professional, London,2006

E. Peacock, Making Liquid Soap, (Online), 2003 (http://www.ellensessentials.com/makingliquidsoap.pdf, diakses 9 September

.

N. Hidayat, dkk., Pembuatan dan Analisis Produk Emulsi, Tugas Sarjana,

Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor, 2009.

Mahendra, dkk, Pembuatan Sabun Dari Kulit Durian, Unair, 2013

Brooks, G. F., J. S. Butel danS. A. Morse. 2005. Medical Microbiology. Mc Graw

Hill, New York.

Jawetz. E., J. Melnick,L. Adelberg, E.A. 2005. Microbiologi Untuk Profesi Kesehatan. Terjemahan Huriati dan Hartanto. Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Kusmayati dan Agustini, N. W. R. 2007. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari Mikroalga (Porphyridium cruentum). Biodiversitas. 8(1) : 48-53

Soebagio, dkk., Formulasi Sabun Mandi Cair dengan Lendir Daun Lidah Buaya

(Aloe vera Linn.), Jurnal Farmasi, 1998

J. Hicks, Comprehensive Chemistry SI Edition, Edisi 4, The Macmillan Press Ltd.,

London, 2001.

Sunsmart, Anatomy of The Skin, J. Cosmetics and Toiletries, SunSmart Inc., New York, 1998

Elifah, Esty. 2010. Uji Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Metanol Daun Senggani

(Melastoma candidum, D.Don) TerhadapEscherichia colidan Bacillus

subtilis Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. Skripsi. FMIPA UNS,

Surakarta

Juliantina, F. R., Ayu, D. C. M, dan Nirwani, B. 2008. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Agen Antibakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

Siely Cicilia, 2012 Pembuatan Sabun Mandi dengan Bahan Aktif Chlorella Pyrenoida Bayenick dan Minyak Atsiri Lavandula Latifolia Chaix, Tugas Akhir, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung.

Diterbitkan

2016-11-02

Terbitan

Bagian

Articles