STUDI EKSPLORATORI TINGKAT KESADARAN PENGHUNI GEDUNG TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN DAN JALUR EVAKUASI GEDUNG BERTINGKAT

Penulis

  • iis aisatul mahasiswa

Kata Kunci:

Tingkat Kesadaran, Bahaya Kebakaran, Jalur Evakuasi

Abstrak

Kebakaran merupakan sebuah situasi dimana bangunan pada suatu tempat
seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian. Pada saat terjadi bencana kebakaran biasanya
penghuni gedung dalam keadaan panik dan berlari mengikuti kemana orang-orang
lainnya berlari menyelematkan diri tanpa memikirkan prosedur-prosedur evakuasi yang
seharusnya. Maka dari itu jalur evakuasi pada gedung bertingkat harus berfungsi
berdasarkan prosedur evakuasi dengan memberikan kemudahan pada orang yang
membacanya agar dapat memahami informasi yang tertera pada jalur evakuasi tersebut.
Pentingnya penelitian tentang tingkat kesadaran penghuni gedung terhadap bahaya
kebakaran dan jalur evakuasi pada gedung bertingkat adalah agar dapat mengetahui
seberapa besar tingkat kesadaran setiap pemakai gedung jika terjadi kebakaran. Setelah
mengetahui tingkat kesadaran penghuni gedung maka penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi dalam melakukan studi evaluasi jalur evakuasi dan perancangan
emergency acces potensial pada gedung bertingkat. Metode yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kesadaran penghuni gedung terhadap bahaya kebakaran dan jalur
evakuasi adalah metode kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden yang merupakan seluruh penghuni gedung yaitu terdiri dari Mahasiswa,
Dosen, Pegawai dan Staf serta Outsourcing. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
hubungan yang positif (linear) antara bahaya kebakaran dan jalur evakuasi terhadap
tingkat kesadaran penghuni gedung, artinya nilai bahaya kebakaran dan jalur evakuasi
rendah maka tingkat kesadaran penghuni gedung menurun. Hipotesis terbukti bahwa
terdapat pengaruh positif antara bahaya kebakaran dan jalur evakuasi terhadap tingkat
kesadaran penghuni gedung, artinya penghuni gedung menyadari tentang bahaya
kebakaran dan jalur evakuasi pada gedung bertingkat.

Referensi

[1] Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan
Program IBM SPSS 23 (edisi
kedelapan). Semarang: Universitas
Diponegoro.
[2] Hartono, (2008). SPSS 16.0
(Analisis Data Statistik dan
Penelitian). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
[3] Juwana, Jimmy S. (2005). Panduan
Sistem Bangunan Tinggi untuk
Arsitek dan Praktisi Bangunan.
Jakarta: Erlangga.
[4] Kurniawan, Lilik. dkk. (2013).
Indeks Risiko Bencana Indonesia.
Jawa barat: Direktorat Pengurangan
Risiko Bencana Deputi Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
[5] Nurjanah, dkk. (2013). Manajemen
Bencana. Bandung: Alfabeta.
[6] Riduwan, (2011). Skala
Pengukuran Variabel-varaibel
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
[7] Sari, Nur Oktri Purnama & Hardi,
Joni. (2015). “Studi Evaluasi Jalur
Evakuasi Terhadap Keselamatan
Karyawan Pada Wisma Barito
Pasific”. Jurnal Teknik Arsitektur
Mercu Buana Januari 2015.
[8] Setyawan, Arief & Kartika,
Endo Wijaya. (2008). ”Studi
Eksploratif Tingkat Kesadaran
Penghuni Gedung
Bertingkat Terhadap Bahaya
Kebakaran: Studi Kasus Di
Universitas Kristen Petra
Surabaya”. Jurnal
Manajemen Perhotelan, Vol.
4, No. 1, Maret 2008: 28-38.
[9] Sugiyono, (2008). Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta
[10] Sugiyono, (2012). Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
[11] Suyono, Anisa Maharani &
Firdaus, Oktri Muhammmad.
(2011). ”Evaluasi Jalur
Evakuasi Pada Gedung
Bertingkat 7 (Tujuh) Lantai
(Studi Kasus Di Gedung
Graha Universitas Widyatama
Bandung)”. Proceeding 1fh
National Cot(lerence
ofindonesianErgonomics
Society 2011 ISSN :
2088-9./88.
[12] Tjoeng, Surya Candra &
Indriyani, Ratih. (2014).
“Pengaruh Percieved
Organiztional Support
Terhadap Corporate
Enterpreneurship Pada
Perusahaan Keluarga di
Jawa Timur. Agora Vo. 2, No.1.

Diterbitkan

2022-12-30

Terbitan

Bagian

Articles