Analisis Kerusakan Mesin Mandrel Tension Rell dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Abstract
Divisi Hot Strip Mill pabrik Hot Skin Pass Mill yang merupakan penyumbang pendapatan terbesar. Pada proses produksinya area Tension Reel (TR) memiliki prosentase breakdown tertinggi pada kurun waktu 5 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa komponen kritis pada area Tension Reel (TR). Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui penyebab kegagalan yang terjadi sehingga bisa dilakukan perbaikan. Berdasarkan penyusunan Failure Mode And Effect Analisys (FMEA) komponen kritis Subsistem Mandrel pada Tension Reel (TR) menunjukkan 8 mode kegagalan dari 2 item yang ada pada subsistem mandrel. 8 mode kegagalan tersebut yaitu jamming, tidak kuat menjepit, proses awal menjepit pada keadaan tension, proses memasukan kepala coil kurang sempurna, diameter dalam coil lebih kecil, gaya jepit menurun, berdebu, dan posisi colleps kurang maksimal. Dari 8 mode kegagalan tersebut jamming menjadi rank 1 dengan nilai RPN 80. Usulan perbaikan untuk mode kegagalan jamming yaitu memodifikasi langkah kerja pada gripper bar dengan posisi expand maksimal dengan sudut 720 yang sebelumnya lebih dari sudut 900.References
Arabian-Hoseynabadi, H., Oraee, H., & Tavner, P. J. 2010. Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) for Wind Turbines. International Journal of Electrical Power & Energy Systems, 32(7), 817–824.
Badariah, N., Surjasa, D., & Trinugraha, Y. 2012. Analisa Supply Chain Risk Management Berdasarkan Metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA). Jurnal Teknik Industri, 2(2), 110–118.
Hakim, L. 2014. Aplikasi Komponen RCM Program Pemeliharaan Pencegahan Sebagai Parameter Ketersediaan dan Tingkat Kegagalan pada Peralatan Pengolahan CPO di Pabrik Kelapa Sawit RSI. Jurnal APTEK, 3(1), 23–34.
Mustafa, A. 1998. Manajemen Perawatan. Journal Knowledge Industrial Engineering . Bandung: ITB Press.
Puspitasari, N. B., & Martanto, A. 2014. Penggunaan FMEA Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Proses Produksi Sarung ATM (Alat Tenun Mesin)(Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Tegal). J@ TI UNDIP: JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 9(2), 93–98.
Sayuti, M., & Muhammad, S. R. 2013. Evaluasi Manajemen Perawatan Mesin Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Pada PT. Z. Malikussaleh Industrial Engineering Journal, 2(1), 9–13.
Soesetyo, I., & Bendatu, L. Y. 2014. Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia-Sepanjang. Jurnal Titra, 2(2), 147– 154.
Supriyadi, S., Ramayanti, G., & Afriansyah, R. 2017. Analisis Total Productive Maintenance Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness dan Fuzzy Failure Mode and Effects Analysis. SINERGI, 21(3), 165–172.
Witonohadi, A., & Timothy, I. 2011. Usulan Perbaikan Sistem Perawatan Mesin dengan Pendekatan Computerized Maintenance Management System (CMMS) di PT. NTP. Jurnal Teknik Dan Manajemen Industri, 6(2),
–86.