@article{Leksono_2022, title={Perspektif Resiliensi Rantai Pasok Wisata Religi di Gresik }, volume={8}, url={https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/INTECH/article/view/4620}, DOI={10.30656/intech.v8i1.4620}, abstractNote={<p><em>Kabupaten Gresik dikenal sebagai Kota industri sekaligus Kota santri. Sebutan Kota santri disebabkan banyak berdiri pondok pesantren dan terdapat 2 (dua) makam Walisongo, yaitu para ulama yang dahulu menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, yaitu Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri. Disamping kedua makam wali, terdapat juga beberapa makam tokoh Islam yang saat ini banyak diziarahi oleh wisatawan lokal, nasional bahkan internasional. Aktivitas ziarah ini diistilahkan wisata religi. Pada saat pendemi Covid-19, jumlah wisatawan religi menurun, Hal ini berdampak negatif bagi banyak pihak, seperti pemerintah daerah, pengelola makam, pedagang makanan minuman dan cenderamata, penyedia transportasi lokal dan akomodasi. Para pihak ini merupakan aktor rantai pasok dari wisata religi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan rantai pasok wisata religi di Gresik sehingga para aktornya dapat mengantisipasi dan lebih tahan terhadap gangguan yang terjadi pasca pandemi. Metode yang dipakai dalam artikel ini adalah observasi langsung yang diperkuat dengan kajian literatur guna mengidentifikasi strategi resiliensi berdasarkan indikator kinerja dari 3 (tiga) fase resiliensi: antisipasi dengan indikator visibility, resistensi dengan indikator flexibility, redundancy, collaborative, robustness dan agility serta respon dan pemulihan dengan indikator information sharing.&nbsp; Jika strategi resiliensi diterapkan maka semua aktor sudah siap dan tangguh untuk menghadapinya sesuai fase-fase resiliensi yang meliputi antisipasi, resistensi, serta respon dan pemulihannya.</em></p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya}, author={Leksono, Eko Budi}, year={2022}, month={Jun.}, pages={54-60} }