Jurnal Chemtech https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Chemtech <span>Jurnal Chemtech merupakan jurnal yang memuat artikel ilmiah dengan bidang ilmu teknik kimia. ruang lingkup jurnal meliputi; Proses Kimia, Material, Kimia Lingkungan, dan Pengolahan Limbah. Jurnal ini dikelola oleh program studi Teknik Kimia Universitas Serang Raya melalui media elektronik.</span> en-US Jurnal Chemtech 2407-7828 Proses Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Chemtech/article/view/3375 <p>Peningkatan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengakibatkan penurunan cadangan BBM fosil. Pemerintah berupaya mencari sumber-sumber BBM alternatif yang dapat diperbaharui, salah satunya biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pengolahan biodiesel dan mengetahui kualitas bahan bakar biodiesel dari bahan baku minyak goreng bekas. Teknologi pengolahan biodiesel minyak goreng bekas menggunakan 3 (tiga) variasi yakni temperatur, putaran dan waktu. Sintesis biodiesel menggunakan satu tahap transesterifikasi dengan katalis NaOH. Variasi proses transesterifikasi berlangsung selama 50, 60, 65 dan 70 menit pada suhu 55<sup>O</sup>C – 85<sup>O</sup>C. Teknologi pemurnian biodiesel menggunakan teknik corong pisah. Kondisi optimum biodiesel minyak goreng bekas adalah dengan perlakuan filtrasi ukuran 16 μm dan lama proses transesterifikasi 60 menit. Struktur senyawa yang dihasilkan dari biodiesel minyak goreng bekas adalah metil ester oleat, metil ester palmitat, metil ester stearat, metil ester risinoleat, metil ester tridekanoat, dan metilester arachidat. Karakteristik sifat fisik biodiesel secara umum telah memenuhi standar SNI-04-7182-2006, kecuali temperatur destilasi 90% vol biodiesel yang dihasilkan telah melampaui syarat mutu SNI-04-7182-2006, namun dinilai masih memenuhi persyaratan biosolar</p> Andri Kapuji Sjahrul Hadi Zainul Arifin Copyright (c) 2021 2021-06-01 2021-06-01 7 1 1 6 Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ragi (Saccharomyces cereviseae) Terhadap Kadar Etanol dari Kulit Nanas Madu Dengan Metode SHF dan SSF https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Chemtech/article/view/3393 <p>Bioetanol merupakan salah satu energi alternative untuk memenuhi kebutuhan energi. Pada penelitian ini dilakukan sintesis bioethanol dari kulit nanas madu dengan membandingkan dua metode, yaitu separated hydrolysis and fermentation (SHF) dan simultaneous saccharification and fermentation (SSF). Berdasar hasil yang didapat, perbedaan konsentrasi Ragi <em>(Saccharomyces cereviseae) </em>yang diberikan berpengaruh terhadap kadar etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi kulit nanas madu. Konsentrasi 5 gram Ragi <em>(Saccharomyces cereviseae) </em>dengan enzim selulose dan beta glukosidase menghasilkan kadar etanol paling tinggi yaitu 30% selama 3 hari fermentasi. Etanol yang di hasilkan pada metode SSF paling tinggi kadarnya sebesar 30% sedangkan dengan metode SHF kadar etanol yang paling tinggi sebesar 17%.</p> Arifina Febriasari Ahmad Mujimi Nawawi Irawan Roni Candra Nina Arlofa Copyright (c) 2021 2021-06-01 2021-06-01 7 1 7 12 Sintesis Arang Aktif Dari Kulit Singkong Sebagai Adsorben Ion Fe https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Chemtech/article/view/3395 <p><em>Singkong (Manihot esculenta Crantz) banyak tumbuh dan dikonsumsi sebagai makanan pokok oleh masyarakat Indonesia. Pada proses pengolahan singkong menjadi makanan, dilakukan proses pengelupasan kulit singkong. Limbah kulit singkong dapat dimanfaatkan menjadi produk arang aktif karena mengandung 59,31% karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimum dan kapasitas adsorpsi ion Fe menggunakan karbon aktif kulit singkong. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu kontak optimum adsorpsi arang aktif kulit singkong terhadap ion Fe selama 60 menit dan kapasitas adsorpsi sebesar 29,9597 mg/g (99,86%)</em>.</p> Ken Ima Damayanti Riky Hermawan Copyright (c) 2021 2021-06-01 2021-06-01 7 1 13 16 Pembuatan Sabun Mandi Padat Dari Minyak Jelantah https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Chemtech/article/view/3398 <p><em>Pembuatan sabun umumnya menggunakan bahan berupa minyak dan alkali melalui proses saponifikasi. Kali ini kami akan membuat sabun dari limbah minyak jelantah. Karena saat ini banyak sekali limbah-limbah minyak jelantah yang dihasilkan baik dari rumah tangga maupun para pedagang gorengan yang mencemari lingkungan. Minyak jelantah juga tidak baik untuk dikonsumsi lagi, karena dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Maka dari itu, kami melakukan penelitian ini dengan memanfaatkan minyak jelantah ini untuk dijadikan sebagai sabun mandi padat. Adapun proses pembuatan sabun mandi ini dengan mencampurkan minyak jelantah dengan basa kuat NaOH dengan beberapa variabel atau perbandingan antara karbon aktif mulai dari 7,5% , 8,5% dan 10% dari minyak jelantah hasil dari proses netralisasi. Serta beberapa parameter analisa sabun mandi untuk menjamin kualitas sabun yaitu meliputi uji pH, penetapan kadar air, penetapan kadar alkali bebas, penetapan kadar asam lemak bebas, penetapan kadar lemak tak tersabunkan, penetapan kadar asam lemak jumlah, uji minyak pelikan dan angka lempeng total (ALT).</em></p> Nina Arlofa Benny Setia Budi Muhammad Abdillah Wahyu Firmansyah Copyright (c) 2021 2021-06-01 2021-06-01 7 1 17 21 Efektivitas Adsorben Bonggol Jagung Terhadap Kadar Klorin Pada Air Pdam https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/Chemtech/article/view/3399 <p>Abstract. Corn (Zea mays ssp. Mays) is one of the most important carbohydrate-producing crops in the world, apart from wheat and rice. For residents of Central and South America, maize is the staple food, part of the population of Africa and some areas in Indonesia. Corn kernels are rich in carbohydrates. Adsorbent is a solid substance that can absorb certain components of a fluid phase. Most adsorbents are materials that are very porous and adsorb, especially on pore walls or at certain locations in particles. Chlorine or chlorine or what we know as chlorine are the main ingredients used in the chlorination process. It is also common that chlorination is the main process in the process of disinfecting tap water, clean water or drinking water that we will use. However, from various studies, it turns out that people who drink water containing chlorine are more likely to develop bladder, rectal or colon cancer. In addition, the results of studies on the effects of chlorine in animals have also found the possibility of kidney and liver damage. This situation is a motivation for producing value-added material from corncob waste, namely as an alternative adsorbent to reduce water content containing chlorine.</p> Retno Wulandari Winda Nirmala Dewi M. Fajar Ramadhan Rizky Azizul Afni Apriliana Dwijayant Copyright (c) 2021 2021-06-01 2021-06-01 7 1 22 27