Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita <ul> <li class="show"><strong>ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1508927135&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2599 0012</a>&nbsp;(online)</strong></li> <li class="show"><strong>ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1508926422&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2599-0020</a>&nbsp;(print)</strong></li> <li class="show"><strong>DOI:&nbsp;<a href="https://search.crossref.org/?q=2599-0012" target="_blank" rel="noopener">10.30656/jpmwp</a></strong></li> <li class="show"><strong>Accreditation Number:&nbsp;<a href="http://arjuna.ristekdikti.go.id/files/berita/Pemberitahuan_Hasil_Akreditasi_Jurnal_Ilmiah_Periode_VI_Tahun_2019.pdf" target="_blank" rel="noopener">No. 30/E/KPT/2019</a>&nbsp;(SINTA 3)</strong></li> <li class="show"><strong>URL:&nbsp;<a href="/index.php/parahita">http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita</a></strong></li> </ul> <p align="justify">Community Service Journal Wikrama Parahita is a journal managed by the Institute for Research and Community Service of the University of Serang Raya with&nbsp;ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1508926422&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2599-0020</a> (Print) and ISSN <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1508927135&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2599-0012</a> (Online).&nbsp;This journal contains articles of community service with the scope of Training and Marketing that are utilized for community empowerment, SMEs and local communities; Community empowerment; Social Access; Community Service Activities by Students; Empowerment of Border Area Communities; Education for Sustainable Development; Community Empowerment Program; Design and Reach Appropriate Technology for Communities.</p> Universitas Serang Raya en-US Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat 2599-0020 Pengendalian Hama Tikus Sawah Berbasis Hayati dengan Burung Hantu Tyto Alba di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7467 <p><em>Tikus merupakan salah satu hama utama yang menyerang pertanaman padi di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Pengen­dalian yang ramah lingkungan dapat menggunakan agens biologis burung hantu Tyto alba. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk men­sosialisasikan dan memberi pelatihan kepada kelompok tani di Desa Sumber­jaya untuk bisa membuat dan melestarikan pengendalian berbasis hayati dengan menggunakan burung hantu untuk pengendalian tikus sawah. Kegiatan pengabdian masyarakat mitra nya yaitu kelompok tani Kedung Jaya, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran. Hasil dalam kegiatan peng­abdi­an masyarakat ini adalah 80% petani mampu membuat rubuha dan mampu melakukan konservasi musuh alami dengan penanaman refugia. T. alba datang secara alami dan mempergunakan sarang buatan tersebut sebagai tempat pemantauan tikus di areal persawahan. Rubuha yang dibuat oleh tim pengabdian masyarakat bersama dengan petani berjumlah satu rubuha, dengan adanya rubuha contoh tersebut petani mendapatkan pe­nge­tahuan untuk bisa membuat rubuha secara mandiri di Desa Sumberjaya. Adanya rubuha sebagai pengendali hama tikus dan penggunaan refugia untuk konservasi musuh alami menjadikan contoh bagi kelompok tani lain di Desa Sumberjaya untuk bisa mengendalikan hama secara ramah lingkungan.</em></p> Lutfi Afifah Nurcahyo W. Saputro Satriyo R. Adhi Ultach Enri Copyright (c) 2024 Lutfi Afifah, Nurcahyo W. Saputro, Satriyo R. Adhi, Ultach Enri https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 171 177 10.30656/jpmwp.v8i2.7467 Program Pengendalian Tikus Terpadu Padi Sawah pada Daerah Endemis Memanfaatkan Kearifan Lokal https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7452 <p><em>Tanaman padi merupakan komoditi utama di Desa Empat Balai. Pada tahun 2022, dilaporkan serangan tikus sawah menyerang padi sawah di Kecamatan Kuok hingga menyebabkan kerusakan seluas 1 – 4 ha. Solusi permasalah­an ini adalah dilakukannya program pengabdian masyarakat dengan memberi­kan penyuluhan dan praktik pengendalian hama tikus terpadu dengan kearifan lokal oleh tim KKN Universitas Riau. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah me­lakukan penyuluhan, meluruskan pemahaman petani, melakukan pengen­dal­ian hama tikus dengan memanfaatkan kearifan lokal. Metode yang diguna­­kan meliputi survei, konsolidasi, penyuluhan, dan praktik lapangan. Kegiatan penyuluhan menjelaskan bioekologi tikus dan pengendalian yang tepat untuk mengatasi permasalahan serangan hama tikus. Kegiatan praktik lapangan meliputi teknik gropyokan, pengaplikasian emposan, dan pema­sang­an perangkap bambu. Kegiatan pengabdian ini berhasil dilaksanakan dengan lancar dengan melibatkan petani yang responsif. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan petani dalam pengendalian hama tikus kisaran 55-60%.&nbsp; </em></p> Hafiz Fauzana Nelvia Nelvia Rusli Rustam Arman Effendi Susilawati Susilawati Arnis En Yulia Imam Ramadhan Hamid Aulia Rahmadini Resi El Sahira Copyright (c) 2024 Hafiz Fauzana, Nelvia Nelvia, Rusli Rustam, Arman Effendi, Susilawati Susilawati, Arnis En Yulia, Imam Ramadhan Hamid, Aulia Rahmadini, Resi El Sahira https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 178 184 10.30656/jpmwp.v8i2.7452 Penguatan Kapasitas Manajerial Menuju Pesantren Mandiri dan Berdaya Saing Unggul https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7297 <p><em>Permasalahan yang umum dihadapi oleh pondok pesantren adalah ketergantungan sistem dan keberlangsungan proses pendidikan kepada pimpinan pondok pesantren (Kyai) dimana banyak pondok pesantren yang tutup akibat dari pimpinannya yang tutup usia. Kegiatan pengabdian ini menjadi hilirisasi dari beberapa temuan penelitian tentang penjaminan mutu pesantren, iklim sekolah, literasi teknologi dan digital marketing dan digital branding. &nbsp;Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk penguatan kapasitas manajerial pondok pesantren di Kabupaten Bogor. Langkah-langkah mekanisme yang dijadikan metodologi dalam pelaksanaan kegiatan dilaku­kan dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian pelaksa­naan, dan evaluasi. Mitra yang dipilih adalah Pondok Pesantren Modern Ar Ridlo Sentul Bogor Jawa Barat. Berdasarkan hasil kegiatan Penguatan Kapasitas Manajerial Pesantren yang dilaksanakan melalui metode assess­ment berupa pre-test dan post-test yang diberikan kepada peserta kegiatan pendampingan, menunjukan bahwa ada peningkatan dari jumlah rata-rata skor pre-test dan post-tes yaitu sebesar 45% untuk SPMI, 37% untuk topik iklim pesantren ramah anak, 29% untuk topik literasi teknologi pembelajaran, dan 17% untuk topik digital marketing dan digital branding. Hal itu menunjukan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman pimpinan, pengasuh, pengelola dan guru-guru pesantren di lingkungan kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor setelah mendapatkan sosialisasi dan pendampingan terkait Penguatan Kapasitas Manajerial, Literasi Teknologi, Iklim dan Income Generating Pesantren yang Mandiri dan Berdaya Saing Unggul.</em></p> Zahra Khusnul Lathifah Abdul Kholik Imam Abdul Aziz Copyright (c) 2024 Zahra Khusnul Lathifah, Abdul Kholik, Imam Abdul Aziz https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 185 192 10.30656/jpmwp.v8i2.7297 Manajemen Posyandu Lansia untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan di RW 08 Kelurahan Pedurungan Lor https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7349 <p><em>Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memfasilitasi layanan kesehatan masyarakat terutama lansia di wilayah RW 08 Kelurahan Pedurungan Lor Kota Semarang. Metode yang dilakukan ialah inisiasi pembentukan posyandu lansia, pemberian fasilitas berupa alat-alat kesehatan, pemberian sosialisasi penggunaan dan perawatan alat-alat kesehatan, dan pemberian edukasi manajemen kelolaan posyandu lansia. Materi kegiatan untuk Kader Posyandu diantaranya; 1) pengelolaan pos­yandu lansia, 2) pengelolaan aset dan sarana prasarana, dan 3) penggunaan alat-alat kesehatan. Adapun materi untuk Lansia ialah 1) pentingnya pos­yandu lansia, 2) pentingnya melakukan skrining kesehatan lansia secara rutin, dan 3) pentingnya menjaga kesehatan lansia. Berdasarkan pelaksanaan, diperoleh hasil bahwa peresmian Posyandu Lansia sekaligus Pelatihan dihadiri oleh 26 peserta yang terdiri dari 5 perangkat desa, 10 kader posyandu, 10 lansia sebagai perwakilan, dan 1 narasumber dari Puskesmas wilayah terkait. Evaluasi dilaksanakan setelah 3 bulan berjalan dengan mewawancarai kader, lansia dan keluarga lansia, serta analisa logbook posyandu. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan dan evaluasi, dapat terlihat respon positif perangkat desa dan tenaga kesehatan dari puskesmas terhadap program ini, tingginya antusias warga lansia dan keluarga lansia, serta antusiasme kader Posyandu dalam menambah pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan di bidang kesehatan masyarakat. Kader posyandu dari tenaga kesehatan yang tinggal di wilayah belum ada, sehingga masih perlu pendampingan intensif dari tenaga kesehatan dari puskesmas, terutama untuk penggunaan alat cek laboratorium sederhana.&nbsp; </em></p> Farikha Amilahaq Diah Ayu Kusumawati Bahrain Pasha Irawan Sintya Nur Astuti Febriana Kusumadewi Copyright (c) 2024 Farikha Amilahaq, Diah Ayu Kusumawati, Bahrain Pasha Irawan, Sintya Nur Astuti, Febriana Kusumadewi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 193 202 10.30656/jpmwp.v8i2.7349 Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme Bersama Warga Rutan Kelas IIB Bangkalan untuk Pemanfaatan Sampah Organik https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7489 <p><em>Permasalahan sampah juga dihadapi oleh warga binaan Rutan Kelas IIB Bangkalan. Saat ini, penanganan sampah yang memadai belum dilakukan di tempat tersebut. Penyebab utama adalah rutan belum memiliki program khusus dan fasilitas pengolahan sampah organik.&nbsp; Selain itu, warga binaan juga belum pernah mendapatkan edukasi yang cukup mengenai pengolah­an sampah menggunakan teknologi tepat guna. Untuk merespon permasa­lahan tersebut, warga binaan perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sampah organik yaitu berupa eco enzyme. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu permasalahan penumpukan sampah organik dari dapur berupa sisa sayuran dan buah-buahan. Eco enzyme dibuat dari sampah organik, molase, dan air dengan rasio 3:1:10. Bahan dicampur di dalam wadah plastik kapasitas 18 Liter dan dibiarkan mengalami fermentasi spontan selama 3 bulan hingga cairan eco enzyme bisa dipanen. Berdasarkan evaluasi kegiatan dengan diikuti sebanyak 20 peserta menyatakan puas terkait adanya kegiatan pengelolaan sampah organik menjadi eco enzyme. Tingkat pemahaman peserta terhadap topik mencapai 84%, yang menunjukkan bahwa sebagian besar peserta dapat memahami prinsip-prinsip dan praktik produksi enzim ramah lingkungan Kegiatan mampu memberikan edukasi efektif kepada warga binaan di Rutan Kelas IIB Bangkalan. Dari sisi pengurangan sampah, 3 unit fermentor eco enzyme kapasitas 10 L berhasil memanfaatkan 9 kg sampah organik di rutan, sementara unit kapasitas 30 L bisa menggunakan sampah organik hingga 10 kg.&nbsp; </em></p> Yusmanida Pujik Eks Trans Inhu Mojiono Mojiono Widiyah Wati Aldi Nur Setiawan Rifan Dwi Nur Prasetyo Rahmad Aminulloh Askur Rahman Copyright (c) 2024 Yusmanida Pujik Eks Trans Inhu, Mojiono Mojiono, Widiyah Wati, Aldi Nur Setiawan, Rifan Dwi Nur Prasetyo, Rahmad Aminulloh, Askur Rahman https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 203 210 10.30656/jpmwp.v8i2.7489 Pendampingan Pemetaan Kinerja Sekolah Muhammadiyah Berdasarkan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020 https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7462 <p><em>Mutu organisasi sekolah dilihat dari pencapaian kinerja yang&nbsp; mengacu pada kriteria standar tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kinerja sekolah tingkat eksternal dilihat dari perolehan peringkat akreditasi. Peringkat akreditasi di SMA dan SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu masih berada pada level B. Sekolah memerlukan strategi untuk mencapai akreditasi A. Tujuan PKM ini adalah memberikan pendampingan pemetaan kinerja sekolah berdasarkan IASP 2020 di SMA dan SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu. Metode pelaksanaan PKM&nbsp; yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap peren­canaan yaitu menentukan rencana kegiatan agar lebih terstruktur. tahap pelaksanaan yaitu memberikan pelatihan kepada Kepala Sekolah dan Guru SMA dan SMK Muhammadiyah 1 Pringsewu pada IASP 2020, dan memberikan pendampingan dalam pemetaan kinerja sekolah. Evaluasi bertujuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan PKM dengan menggunakan angket dan refleksi yang diisi oleh kepala sekolah dan guru. Hasil kegiatan PKM ini adalah SMA dan SMK memahami IASP 2020 melalui kegiatan pendampingan serta mengetahui peringkat akreditasi sekolahnya yaitu peringkat akreditasi untuk SMA Muhammadiyah Pringsewu yaitu C dan SMK Muhammadiyah Pringsewu yaitu unggul (A).&nbsp; </em></p> Siti Khoiriyah Nurmitasari Nurmitasari Binti Anisaul Khasanah Septi Hana Qonita Mega Lestari Amay Leony Citra Dewi Copyright (c) 2024 Siti Khoiriyah, Nurmitasari Nurmitasari, Binti Anisaul Khasanah, Septi Hana Qonita, Mega Lestari, Amay Leony Citra Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 211 218 10.30656/jpmwp.v8i2.7462 Pemberdayaan Kemitraan Petani untuk Ketahanan Pangan Melalui Model Pertanian Berkelanjutan di Era Digital https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/parahita/article/view/7641 <p><em>Ketahanan&nbsp;&nbsp; pangan&nbsp; untuk mencapai masyarakat yang sehat ditentukan oleh usaha di bidang pertanian. Petani&nbsp; di kampung&nbsp; Cibeureum&nbsp; desa Sukanagalih, kecamatan Pacet&nbsp;&nbsp; Kabupaten Cianjur Jawa Barat merupakan pemasok produk hortikultura untuk&nbsp; di wilayah sekitarnya dan DKI Jakarta. Permasalahan yang dihadapi&nbsp; petani adalah seringnya mengalami kerugian akibat ongkos produksi pertanian yang tinggi seperti untuk pembelian pupuk dan pestisida. Masalah lain adalah sistem pemasaran yang masih konven­sional dan kurang memperhatikan permintaan pasar. Jika masalah ini terus berlanjut dikhawatirkan akan menimbulkan dampak terhadap ekologi, keta­han­an pangan, ekonomi dan sosial yang lebih serius. Alternatif&nbsp; penyelesain masalah adalah menerapkan model pertanian berkelanjutan melalui konser­vasi tanah dan air serta meningkatkan kemampuan e market­ing. Tujuan PKM adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani untuk menerap­kan konservasi tanah dan air serta pemasaran hasil pertanian&nbsp; melalui WA group. Metode yang digunakan adalah mengadakan workshop mengenai upaya&nbsp; konservasi air dan tanah, pemberdayaan petani untuk membuat 1 embung dan 3 kolam, serta workshop pemanfaatan&nbsp; WA group&nbsp; untuk promosi hasil pertanian. Capaian hasil dari kegiatan ini adalah&nbsp; terwujudnya 1 embung dan 3 kolam sehingga&nbsp; terpenuhinya kebutuhan air untuk 7 hektar lahan pertanian, 5 orang petani menerapkan konservasi tanah secara mandiri serta&nbsp; peningkatan produksi tomat sebesar 100%&nbsp; dan jumlah&nbsp; masa panen dari 8 kali menjadi 16 kali. Pemanfaatan WA group untuk e marketing juga&nbsp; dapat&nbsp; dilakukan&nbsp; oleh 6 orang&nbsp; petani mitra. Walaupun baru&nbsp; 2 orang yang aktif membuat konten promosi, namun sudah ada pengusaha kuliner&nbsp; mengirimkan kualifikasi &nbsp;jenis sayur yang diperlukan.</em></p> Nita Noriko Alma Manjusri Liana Mailani Risa Wijihastuti Copyright (c) 2024 Nita Noriko, Alma Manjusri, Liana Mailani, Risa Wijihastuti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-05-01 2024-05-01 8 2 219 228 10.30656/jpmwp.v8i2.7641